Oleh karena itu Anda bisa menanyakan mengenai hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari untuk mendekati konsumen di media sosial. Bagaimana reaksinya kalau tiba-tiba konsumen di-tag foto produk oleh satu akun toko online? Apakah ia akan tertarik atau malah merasa terganggu dan segera mencabutnya, bahkan menghilangkan akun toko online terkait dari daftar pertemanan?
Bagi saya pribadi, ada beberapa kekeliruan umum yang perlu Anda perhatikan bila Anda hendak berjualan di media sosial. Semoga membantu Anda supaya tidak tampak awam-awam amat. Hehehe.
- Tak memahami tata krama media sosial
Orang-orang menggunakan media sosial sebagai sarana pergaulan. Pahamilah bahwa apa pun yang kita lakukan, jangan sampai hal itu mengganggu aktivitas para pengguna media sosial. Sebagai pihak yang bukan siapa-siapa bagi mereka, membombardir semua yang terdapat dalam jaringan Anda dengan pesan promosi produk Anda pantang untuk dilakukan. Jangan juga men-tag foto terlalu sering hingga membanjiri linimasa mereka. Pahami tata krama media sosial. Jangan tergopoh-gopoh dalam berpromosi, yang bisa menyebabkan Anda dicabut dari jaringan pertemanan banyak orang atau bahkan dicap buruk di media sosial.
Berjualan HP di Facebook rentan disangka hendak melakukan penipuan
- Membalas pertanyaan yang datang dengan dingin
Bila ada yang mulai menanyakan hal-hal mendetail mengenai produk Anda di media sosial, jangan sekadar menjawab pertanyaannya. Pastikan jawaban Anda terasa ramah dan bersahabat. Pasalnya, membeli produk secara online berarti memercayakan uang kepada orang asing. Sikap yang hangat akan membantu Anda dalam membangun kepercayaan pembeli. - Tidak menjaga pelanggan yang sudah ada
Mereka yang sudah membeli sudah menjadi network Anda. Jagalah baik-baik dengan memastikan mereka menerima informasi produk terbaru yang kira-kira menjadi preferensi mereka, memastikan mereka terlayani sebaik-baiknya bila memesan lagi. Sapalah juga mereka secara pribadi dan hangat kala mereka menanyakan segala sesuatu. Tag dengan informasi-informasi nonkomersil yang kira-kira berguna untuk mereka. Tag juga apabila ada ucapan hari raya dan semacamnya. - Mengabaikan publikasi informasi nonkomersial
Meski bukan perusahaan besar, Anda juga perlu melakukan apa yang dalam istilah marketing adalah penjualan lunak, soft selling. Konsumen tentu akan bosan jika hanya disuguhi postingan yang secara gamblang mempromosikan produk Anda. Malah bisa jadi Anda akan dianggap spammer. Ada kalanya mereka membutuhkan pengetahuan baru seperti bagaimana cara merawat produk Anda, bagaimana cara memaksimalkan kegunaan produk Anda, dll. Ini akan membuat akun Anda dianggap ‘berisi’ atau bermanfaat oleh follower Anda di social media. Bisa jadi dengan ini, akun Anda akan direkomendasikan ke yang lain oleh para follower Anda. - Tidak mengeksplorasi jaringan komunitas di media sosial
Lewat konsumen yang telah acapkali membeli produk Anda, penting bagi Anda untuk menelusuri jaringannya. Lewat media sosial, Anda dapat memeriksa laman profilnya dan bukan tidak mungkin ia terlibat dalam laman komunitas diskusi yang berhubungan dengan produk Anda. Anda juga dapat mencari komunitas-komunitas ini lewat kolom pencarian. Ketika Anda menemukannya, pastikan Anda tidak datang sebagai pengganggu; Anda mesti datang sebagai seseorang yang mempromosikan produk-produk yang kira-kira mereka butuhkan dan, tentu saja, tampil bersahabat. Bila Anda bisa menggarap jaringan komunitas ini di media sosial, faedah yang Anda raup akan luar biasa.
Jejaring komunitas mudah dicari di FB |
Begitu, rekan-rekan. Semoga berguna untuk Anda sekalian.
No comments:
Post a Comment